Massa udara yang
bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak
secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan
berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah
perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin
selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara
lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan
bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan
rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang
akan mempengaruhi arah pergerakan angin.
Variasi arah dan
kecepatan angin dapat terjadi jika
angin bergeser dengan permukaan yang licin
(smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi
mekanis. Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan
bergerak ke atas secara vertikal, kaena adanya resistensi dari lapisan udara di
atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu lapisan atmosfer ini disebut
turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi kecepatan
angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih
tinggi (lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal
Kecepatan angin adalah
kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter
diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan
faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada
permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya
tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi
oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya. Kecepatan angin dapat diukur
dengan menggunakan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling
banyak digunakan adalah anemometer mangkok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar