Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Senin, 17 Oktober 2016

Gelombang Laut

*Diposting oleh Fida 'Ainil Haq [150302062]

Gelombang laut merupakan gejala alam yang menimbulkan ayunan tinggi dan rendahnya massa air yang bergerak tanpa hentinya pada lapisan permukaan maupun di bawah permukaan laut. Susunan gelombang di laut baik bentuknya maupun macamnya sangat bervariasi dan kompleks sehingga hampir tidak dapat diuraikan dan sulit digambarkan secara sistematis karena tidak linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random. Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang seperti periode dan tinggi gelombang yang dibentuk. Gelombang didefenisikan sebagai ombak yang besar-besar ditengah lautan. Gelombang laut merupakan salah satu penyebab yang berperan dalam pembentukan
maupun perubahan bentuk pantai. Jika gelombang menjalar dari tempat yang dalam menuju ke tempat yang makin lama makin dangkal, pada suatu tempat tertentu gelombang tersebut akan pecah dan dilepaskan ke pantai dalam bentuk hempasan ombak (Loupatty, 2013).
Peramalan data gelombang di laut dalam (tinggi dan periode gelombang), dapat didasarkan pada faktor tegangan angin/wind stress factor (UA) dan panjang fetch (F), selanjutnya dilakukan peramalan gelombang di laut dalam dengan menggunakan grafik peramalan gelombang. Dari grafik peramalan gelombang, apabila panjang fetch (F), faktor tegangan angin (UA), dan durasi diketahui, maka tinggi dan periode gelombang signifikan (Hs) dapat dihitung. Grafik peramalan gelombang (Nadia dkk., 2013).
Gelombang yang berada di laut sering nampak tidak teratur dan sering berubah-ubah. Hal ini bisa diamati dari permukaan airnya yang diakibatkan oleh arah perambatan gelombang yang sangat bervariasi serta bentuk gelombangnya yang tidak beraturan, apalagi jika gelombang tersebut dibawah pengaruh angin. Angin yang berhembus di atas permukaan air yang semula tenang akan menyebabkan gangguan pada permukaan tersebut, selanjutnya timbul riak-riak gelombang kecil di atas permukaan air. Angin yang bertiup di permukaan laut ini merupakan pembangkit utama gelombang. Apabila kecepatan angin bertambah, riak gelombang tersebut menjadi bertambah besar dan jika angin berhembus terus-menerus akhirnya terbentuk gelombang. Disamping itu, pergerakan massa air yang ditimbulkan oleh angin dapat menghasilkan momentum dan energi sehingga gelombang yang dihasilkan tidak menentu (Loupatty, 2013).
Penyebab Terjadinya Gelombang
Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk. Angin terjadi karena perbedaan tekanan udara, sehingga udara mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah (Purba, 2015).
Bentuk dan perambatan gelombang yang bervariasi serta tidak beraturan sangat mempengaruhi karakteristik gelombang yang terjadi pada perairan tersebut. Selain terjadi perubahan tinggi, panjang dan kecepatan gelombang juga terjadi fenomena lain seperti pendangkalan, refraksi, difraksi dan pantulan sebelum gelombang tersebut pecah. Pendangkalan gelombang adalah proses berkurangnya tinggi gelombang akibat perubahan kedalaman dimana kecepatan gelombangnya berkurang dan akibatnya juga terjadi refraksi karena arah gerak puncak gelombang mengikuti bentuk kontur kedalaman laut. Refraksi ditekankan pada perubahan tinggi gelombang karena pembelokan arah puncak gelombang. Sedangkan difraksi adalah proses pemindahan ke arah daerah yang terlindungi sehingga menyebabkan timbulnya gelombang (Loupatty, 2013).
Macam-Macam Gelombang
Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang tergantung kepada gaya pembangkitnya. Gelombang tersebut adalah gelombang angin yang dibangkitkan oleh tiupan angin dipermukaan laut, gelombang pasang surut dibangkitkan oleh gaya tarik benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi, gelombang tsunami terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa di laut, gelombang yang dibangkitkan oleh kapal yang bergerak, dan sebagainya (Hidayat, 2005).
Gelombang yang terjadi di lautan dapat dibangkitkan atau diakibatkan oleh berbagai gaya. Beberapa jenis gaya pembangkit gelombang antara lain angin, gaya gravitasi benda-benda langit, letusan gunung berapi, gempa bumi, dsb. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk. Tinggi dan periode gelombang yang dibangkitkan dipengaruhi oleh kecepatan angin (U), lama hembusan angin (D), fetch (F) dan arah angin. Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah (Nadia dkk., 2013).
Gelombang angin hanyalah perpindahan vertikal dari permukaan air yang dihasilkan dari transfer energi dari angin ke permukaan air. Dihasilkan angin gelombang periodik, ditandai dengan titik tinggi, atau puncak, diikuti dengan titik rendah, atau palung. Mereka juga progresif dalam bentuk pergerakan gelombang sepanjang permukaan air searah dengan angin bertiup. Energi yang ditransfer dari angin dinyatakan dalam energi potensial yang dihasilkan dari perpindahan puncak dan palung gelombang di atas dan di bawah permukaan air awal, dan dalam energi kinetik dari gerak melingkar partikel air dalam gelombang. Selain gelombang yang dihasilkan oleh angin, berbagai gelombang lain yang ditemukan di lautan dan danau mulai dari gelombang waktu yang sangat panjang, seperti gelombang pasang yang dihasilkan oleh gaya gravitasi bulan dan matahari, gelombang dengan periode lebih pendek, seperti gelombang yang dihasilkan oleh refleksi gelombang angin dari dinding laut (Purba, 2015).


















DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, N. 2005. Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Fisik di Pantai. Universitas Tadulako, Palu.

Loupatty, G. 2013. Karakteristik Energi Gelombang dan Arus Perairan di Provinsi Maluku. Jurnal Barekeng. Vol 7 (1): 19 – 22.

Nadia, P., Muhammad A. dan Besperi. 2013. Pengaruh Angin Terhadap Tinggi Gelombang pada Struktur Bangunan Breakwater di Tapak Paderi Kota Bengkulu. Jurnal Inersia. Vol 5 (1).

Purba, V. H. 2015. Prediksi Parameter Gelombang yang Dibangkitkan oleh Angin untuk Lokasi Pantai Cermin. Universitas Sumatera Utara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar