*Diposting Oleh Eddie Satria Hartono [150302072]
Lingkungan hidup,
sering disebut sebagai lingkungan,
adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup
di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Dalam
lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Indonesia dengan beragam bentuk fisik
(relief) dan penduduknya memiliki beberapa permasalahan yang berhubungan dengan
lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup Indonesia terjadi di berbagai
sektor beserta segala kompleksitas, penyebab, dan akibat masing-masing. Di blog
ini saya akan membahas mengenai
permasalahan air, permasalahan sampah, permasalahan hutan, dan permasalahan ekosistem pantai.
permasalahan air, permasalahan sampah, permasalahan hutan, dan permasalahan ekosistem pantai.
Dalam rangka untuk mendefinisikan energi alternatif
pertama-tama kita harus mendefinisikan apa itu sumber energi alternatif. Sumber
energi alternatif adalah sumber energi yang bukan merupakan sumber energi tradisional
( yaitu bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas alam). Beberapa
kamus misalnya kamus Oxford menempatkan sumber energi alternatif berkorelasi
dengan lingkungan dan menyatakan bahwa istilah sumber energi alternatif mengacu
pada sumber energi yang tidak merugikan lingkungan.
Energi angin lebih baik dalam hal persaingan harga jika
dibandingkan dengan energi surya, tetapi masih memiliki masalah intermitten
sama seperti energi surya. Banyak negara sudah mulai ekspansi energi angin
dalam jumlah besar (terutama Cina) dan di tahun-tahun mendatang diperkirakan
ladang angin (wind farm) akan berpindah ke lepas pantai karena angin
laut lebih kuat dan lebih sering.
PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi
dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
PROSES DAN FAKTOR
TERJADINYA ANGIN
Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga
naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang.
Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi.
Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali.Aliran naiknya udara panas dan turunnya
udara dingin ini dinamakan konveksi.
Faktor-faktor yang menyebabkan angin terhadi
antara lain adalah:
- Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan
udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien
barometrisnya, makin cepat tiupan anginnya.
- Lokai, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada
angin yang jauh dari garis khatulistiwa.
- Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin
yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menhambat
laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak
rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu
tempa, gaya gesekan ini semakin kecil.
- Waktu, Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya
terjadi pada malam hari.
- Sebenarnya yang kita lihat saa angin berhembus adalah
partikel-partikel ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin
bisa kita rasakan hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu
kulit, sehingga kita bisa merasakannya.
SIFAT-SIFAT ANGIN
Beberapa sifat angin
antara lain:
- Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin
tersebut.
- Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas.
- Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tampat lain, dan dari
waktu ke waktu.
SEJARAH ENERGI ANGIN
Sebelum mengetahui manfaat dari energi angin, kita akan
membahas terlebih dahulu mengenai sejarah energi angin itu sendiri. Tahukah
Anda bahwa energi angin telah dimanfaatkan banyak orang sejak awal sejarah.
Pada awal 5000 SM sudah banyak orang yang memanfaatkan energi angin untuk
mendorong perahu di sepanjang Sungai Nill. Tak hanya itu saja, pada 200 SM China sudah memanfaatkan kincir angin sederhana
untuk memompa air. sedangkan kincir angin sumbu vertikal dengan latar buluh
tenun digunakan untuk menggiling biji-bijian
di Persia dan juga Timur Tengah.
Pada abad ke 11 cara memanfaatkan dan menggunakan energi
angin akhirnya sudah menyebar ke seluruh dunia. Pada abad tersebut orang-orang
di Timur Tenga menggunakan kincir angin secara luas untuk memproduksi pangan.
Di Eropa sendiri mulai terkenal energi angin semenjak para pedagang dan tentara
salib yang pulang dengan membawa ide ini. Sedangkan Belanda mulai
menyempurnakan kincir angin untuk menguras danau dan rawa-rawa yang ada di
Delta Sungai Rhine.
Di akhir Abad 19 teknologi alternatif ini sudah mulai
dimanfaatkan untuk memompa air di peternakan, pertanian serta menghasilkan
energi listrik untuk rumah-rumah dan industri. Di akhir tahun 1920, Amerika
menggunakan kincir angin kecil untuk menghasilkan listrik di daerah pedesaan
yang belum menikmati layakan listrik. Akan tetapi semenjak layanan listrik
sudah sampai di pedesaan, penggunaan kincir angin sudah mulai ditinggalkan.
Pemanfaatan
Angin
Angin merupakan sebuah sumber daya yang tidak pernah
berkurang, berjumlah sangat besar , tersebar luas di berbagai daerah, lebih
bersih di banding sumber energi lainnya dan yang paling penting bisa di
manfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Namun sayang sekali masih sedikit
yang menggunakan angin sebagai sumber energi alternatif kebutuhan pengganti
sumber energi konvensional.
Energi Angin biasanya dihasilkan dari turbin dan kincir
penangkap angin yang di bangun di daerah yang kaya sumber angin, lalu kemudian
di ubah menjadi listrik. Tenaga angin diubah menjadi listrik melalui generator
listrik, potensi tenaga angin sebagai sumber energi alternatif sangat terbuka
dan kemungkinan bisa memenuhi 12 % kebutuhan energi dunia pada tahun 2020
nanti. Sementara penggunaan tenaga angin yang baik juga bisa memperluas
lapangan kerja hingga jutaan jiwa dan terutama bisa menekan polusi Co2 hingga
ribuan juta ton.
Tenaga angin juga mudah di dapatkan secara gratis karena
alam menyediakan tenaga ini dengan terus-menerus dengan melimpah dan tanpa
berhenti namun sayang pemanfaatan tenaga angin ini masih sangat minim karena
berbagai kendala yang menghadang terutama untuk negara berkembang, yang minim
untuk pengembangan teknologi alternatif seperti tenaga angin.
Terhambatnya biaya pengadaan dan minimnya teknologi
pengayaan sumber energi angin membuat pemanfaatan angin sebagai energi
alternatif masih terbatas hanya ada di negara besar saja. Untuk negara
berkembang seperti Indonesia pemanfaatan angin sangat minim dan terbatas,
tercatat pemanfaatan angin sebagai sumber energi alternatif 70% berada di benua
Eropa dengan kapasitas ratusan mega watt.
MANFAAT ANGIN SEBAGAI ENERGI
ALTERNATIF
Di kawasan pesisir di Indonesia, selain digunakan untuk
pembangkit tenaga listrik, energi angin juga digunakan sebagai penggerak
baling-baling untuk penggerak pompa air. Pompa air ini digunakan para nelayan
untuk membudidayakan beberapa komoditas air, seperti ikan kerapu, mutiara dan
lainnya. Manfaat angin sebagai energi alternatif juga dapat dirasakan di bidang
pertanian.
Terbukti pada beberapa kawasan pertanian di Indonesia
telah menggunakan energi angin untuk sistem pengairan atau irigasi sawah,
sehingga dapat memangkas biaya untuk irigasi. Pemanfaatan energi angin sangat
dianjurkan karena energi ini tersedia langsung oleh alam dan tidak dapat habis
selama masih ada matahari, air dan udara di bumi. Lalu, pemanfaatan dari
ketersediaan energi angin ini bisa ditemui dimana saja. Sehingga, jika masyarakat
mampu memperdayakan energi angin di setiap daerahnya, maka masing-masing
daerahnya dapat mendapatkan energi terbarukan untuk kebutuhan sehari-harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar