Laut menyediakan sumber energi alternatif dan terbarukan
yang melimpah seperti gelombang dan arus laut. Pemanfaatan kedua energi ini
telah mulai dikembangkan di luar negeri dan di Indonesia. Perkembangan
penelitian pemanfaatan energi gelombang dan arus laut pada akhirnya memberikan
potensi untuk dapat diteliti dan diterapkan dalam pengembangan kapal ramah
lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan (Hidayat, 2005).
Pola angin di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh pola
angin Monsun. Pola angin Monsun terjadi karena posisi matahari yang berubah
selama periode satu tahun. Pada periode Oktober-April, ketika matahari berada
belahan bumi selatan, daerah tekanan rendah terjadi dialas Benua Australia dan
tekanan tinggi di atas Benua Asia. Akibat perbedaan tekanan ini,maka terjadi
aliran massa udara basah dari Asia ke Australia yang mempengaruhi udara
diIndonesia, sehingga pada periode ini, sebagian besar wilayah Indonesia terjadi
musim hujan (Anzhar, 2011).
Angin merupakan salah satu unsur iklim yang mempunyai
peranan penting dalam interaksi antara laut dan atmsofer sehingga mendapat
perhatian tidak hanya dalam penelitian meteorologi saja tetapi juga dalam
penelitian kelautan. Bagi dinamika perairan laut terutama di lapisan permukaan
angin merupakan sumber energi utama. Transfer energi dari angin permukaan ke
laut akan menyebabkan terjadinya gelombang laut dan arus permukaan laut. Angin
merupakan salah satu unsur iklim yang mempunyai peranan penting dalam interaksi
antara laut dan atmsofer sehingga mendapat perhatian tidak hanya dalam
penelitian meteorologi saja tetapi juga dalam penelitian kelautan. Bagi
dinamika perairan laut terutama di lapisan permukaan angin merupakan sumber
energi utama. Transfer energi dari angin permukaan ke laut akan menyebabkan
terjadinya gelombang laut dan arus permukaan laut (Martono, 2009).
Karakteristik angin meliputi profil geseran angin, massa
jenis angin, arah angin dan kekuatan angin. Ada dua jenis profil geseran angin
yang biasa digunakan untuk menghitung energi, yaitu profil geseran angin
eksponensial dan profil geseran angin kekasaran permukaan. Sedangkan untuk
kerapatan angin umumnya memiliki nilai 1.225kg/m3, arah angin
bergerak dari daerah maksimum ke daerah minimum dan kekuatan angin adalah
sebanding dengan kecepatannya
(Resmi, 2010).
Mawar angin merupakan suatu gambar berbentuk lingkaran
sebagai persentase angin, memiliki penyebaran kelopak seperti mawar di tengah
lingkarannya dengan variasi warna berbeda-beda menandakan perbedaan kecepatan
angina yang terjadi atau suatu gambar yang memetakan kecepatan dan arah angin
dengan sederhana. Windrose
menggambarkan frekuensi kejadian pada tiap arah mata angin dan kelas kecepatan
angin (knots atau m/s) pada lokasi dan waktu yang telah ditentukan. Windrose juga diperjelas dengan
menampilkan grafik dari kecenderungan arah pergerakan angin dan persentasenya
pada suatu wilayah dengan cepat (Yulianti, 2011).
Mawar angin adalah sebuah grafik yang memudahkan dalam
penyajian data angin. Pada mawar angin data yang disajikan antara lain terdapat
kecepatan angin, arah angin, dan frekwensi angin dalam satu grafik sehingga
sangat membantu memudahkan membaca data anginpada grafik menunjukkan kecepatan
angin bertiup, persentasi pada grafik menunjukkan frekuensi angin bertiup dan
grafik yang membentuk sudut menggambarkan arah angin bertiup (Hidayat. dkk.,
2011).
Mawar gelombang merupakan suatu gambar berbentuk lingkaran
sebagai persentase gelombang, memiliki penyebaran kelopak seperti mawar di
tengah lingkarannya dengan variasi warna berbeda-beda menandakan perbedaan
tinggi gelombang yang terjadi atau suatu gambar yang memetakan ketinggian dan
arah gelombang dengan sederhana. Waverose
menggambarkan frekuensi kejadian pada tiap arah mata angin dan kelas ketinggian
gelombang pada lokasi dan waktu yang
telah ditentukan. Waverose juga
diperjelas dengan menampilkan grafik dari kecenderungan arah pergerakan
gelombang dan persentasenya pada suatu wilayah dengan cepat. Waverose menghasilkan nilai tinggi
gelombang air laut dalam satuan centimeter (cm) atau meter (m) (Yulianti,
2011).
Ada
3 alat ukur angin:
1. Skala Beaufort, Dahulu, sebelum ada
alat pengukur, angina ditaksir dengan skala kekuatan angina yang dikemukakan
oleh armada Beaufort dan disebut skala Beaufort. Ada 13 skala dari skala
Beaufort 0 (nol) artinya angina tenang (calm) sampai skala 12 artinya angina
siklon.
2. Anemovabe
3. Anemovabe Baling-baling
Faktor
terjadinya anginada 4 tahap, yaitu :
1. Gradien barometris
2. Lokasi
3. Tinggi lokasi dan
4. Waktu
Gelombang laut adalah
pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus pemukaan air laut
yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut timbul karena adanya
gaya pembangkit yang bekerja pada laut. Gelombang yang terjadi di lautan dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan gaya pembangkitnya, gaya
pembangkit tersebut terutama berasal dari angin, dari gaya tarik menarik bumi -
bulan - matahari atau yang disebut dengan gelombang pasang surut dan gempa bumi
(Kurniawan, 2011).
Apakah saya boleh meminta rincian referensi yang anda gunakan untuk menyusun tulisan ini?
BalasHapusApakah saya boleh meminta rincian referensi yang anda gunakan untuk menyusun tulisan ini?
BalasHapus