*Diposting oleh Raihan Uliya [150302058]
Apa sih yang dimaksud dengan Gaya Coriolis dan Ekman Spiral?
Hayuk, kita bahas dulu satu per satunya nih.
Gaya Coriolis ini sendiri yaitu gaya semu karena pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah - olah angin
dibelokkan ke arah kanan dari belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan
ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS).
Ekman Spiral adalah perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis
yang merupakan hasil kesetimbangan antara efek gesekan di laut dan gaya
fiktif yang timbul akibat rotasi bumi.
Emm, jadi begini nih kawan-kawan tercinta.
Efek dari Gaya Coriolis ini yang ternyata malah membuat angin di bumi kita tuh kalau udah samapi di bagian utara bakal belok ke kanan. Nah, ketika angin itu sampai di bumi bagian selatan, ia bakal belok lagi ke kiri. Itulah kenapa angin di bumi kita ini nggak bakal terbang ke angkasa sana, ia bakal terus saja mengitari bumi.
Dikutip dari toiki.or.id, Tim Olimpiade Kebumian Indonesia, efek
Coriolis nggak hanya memaksa angin-angin di bumi “main serong”, tapi
mempengaruhi arus laut juga! Fenomena ini pertama kali di amati oleh Pak
Vagn Walfird Ekman, seorang oseanografer hebat asal Swedia. Karena jasa
beliau itulah, pembelokan arus laut oleh gaya Coriolis ini dinamai
“efek Ekman”.
Seperti
yang kita tahu, ada dua macam arus laut, yaitu arus laut permukaan dan
arus laut dalam. Arus laut permukaan ditimbulkan oleh angin, sedangkan
arus laut dalam mengalir karena perbedaan densitas air laut. Nah, arus
laut permukaan inilah yang mengalami Efek Ekman. Karena efek Ekman, arah
pergerakan arus laut tidak sama persis dengan arah angin yang
menimbulkannya, tetapi berbelok sebesar 45° ke kanan di BBU dan 45° di BBS relatif terhadap arah angin.
Jadi, misalkan ada angin yang menuju Utara bertiup di atas lautan
di BBU, maka arus laut permukaan yang terbentuk bukan menuju Utara,
tetapi menuju ke Timur Laut. Paham?
Nah, sekarang kita harus sedikit “berputar-putar” nih, karena kita akan membahas Ekman Spiral.
Bayangkan
bahwa laut itu terdiri atas banyak lapisan air. Seperti yang sudah kamu
mengerti, lapisan air laut teratas, sebut saja lapisan A, berbelok
sebesar 45° dari angin yang menimbulkannya. Nah, di bawah lapisan A
terdapat lapisan B yang juga bergerak dengan pembelokan sebesar 45° dari
lapisan A. Di bawah lapisan B terdapat lapisan C yang lagi-lagi
menyerong sebesar 45° dari lapisan B dan teruuuuus begitu sampai-sampai
membentuk spiral!
Makin dalam, Efek Ekman makin berkurang dan arus permukaan juga makin
lemah. Ini direpresentasikan dengan panjang dan arah panah pada gambar
di atas (panah itu menunjukkan vektor gerakan air laut). Jadi, setelah
dihitung-hitung pakai ilmu vektor, ternyata perpindahan massa air laut
akibat efek Ekman secara akumulasi berarah 90° ke kanan di BBU dan 90° di BBS. Perpindahan ini disebut Ekman Transport.
Arus laut permukaan berbelok sebesar 45° dari angin yang membentuknya, TAPI perpindahan air laut secara total sebesar 90°!
See?
Sumber:
Wikipedia.or.id
Toiki.or.id
Tim Pembina Olimpiade Indonesia. 2010. Pengantar Ilmu Kebumian. TOIKI: Yogyakarta.
makassih penjelasannya, sangat membantu!!
BalasHapusthanks
BalasHapusterimakasih. penjelasan yang mudah dimengerti, sangat membantu!
BalasHapus