Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Senin, 17 Oktober 2016

Gaya Coriolis dan Ekman Spiral? Ayo Jangan Bingung!

 *Diposting oleh Raihan Uliya [150302058]

Apa sih yang dimaksud dengan Gaya Coriolis dan Ekman Spiral?

Hayuk, kita bahas dulu satu per satunya nih.

Gaya Coriolis  ini sendiri yaitu gaya semu karena pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah - olah angin dibelokkan ke arah kanan dari belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS).

Ekman Spiral adalah perubahan arah arus  dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis yang merupakan hasil kesetimbangan antara efek gesekan di laut dan gaya fiktif yang timbul akibat rotasi bumi.

Mulai pusing?

Emm, jadi begini nih kawan-kawan tercinta.
Efek dari Gaya Coriolis ini yang ternyata malah membuat angin di bumi kita tuh kalau udah samapi di bagian utara bakal belok ke kanan. Nah, ketika angin itu sampai di bumi bagian selatan, ia bakal belok lagi ke kiri. Itulah kenapa angin di bumi kita ini nggak bakal terbang ke angkasa sana, ia bakal terus saja mengitari bumi.
Dikutip dari toiki.or.id, Tim Olimpiade Kebumian Indonesia, efek Coriolis nggak hanya memaksa angin-angin di bumi “main serong”, tapi mempengaruhi arus laut juga! Fenomena ini pertama kali di amati oleh Pak Vagn Walfird Ekman, seorang oseanografer hebat asal Swedia. Karena jasa beliau itulah, pembelokan arus laut oleh gaya Coriolis ini dinamai “efek Ekman”.

Seperti yang kita tahu, ada dua macam arus laut, yaitu arus laut permukaan dan arus laut dalam. Arus laut permukaan ditimbulkan oleh angin, sedangkan arus laut dalam mengalir karena perbedaan densitas air laut. Nah, arus laut permukaan inilah yang mengalami Efek Ekman. Karena efek Ekman, arah pergerakan arus laut tidak sama persis dengan arah angin yang menimbulkannya, tetapi berbelok sebesar 45° ke kanan di BBU dan 45° di BBS relatif terhadap arah angin. Jadi, misalkan ada angin yang menuju Utara bertiup  di atas lautan di BBU, maka arus laut permukaan yang terbentuk bukan menuju Utara, tetapi menuju ke Timur Laut. Paham?

Nah, sekarang kita harus sedikit “berputar-putar” nih, karena kita akan membahas Ekman Spiral
Bayangkan bahwa laut itu terdiri atas banyak lapisan air. Seperti yang sudah kamu mengerti, lapisan air laut teratas, sebut saja lapisan A, berbelok sebesar 45° dari angin yang menimbulkannya. Nah, di bawah lapisan A terdapat lapisan B yang juga bergerak dengan pembelokan sebesar 45° dari lapisan A. Di bawah lapisan B terdapat lapisan C yang lagi-lagi menyerong sebesar 45° dari lapisan B dan teruuuuus begitu sampai-sampai membentuk spiral!


Makin dalam, Efek Ekman makin berkurang dan arus permukaan juga makin lemah. Ini direpresentasikan dengan panjang dan arah panah pada gambar di atas (panah itu menunjukkan vektor gerakan air laut). Jadi, setelah dihitung-hitung pakai ilmu vektor, ternyata perpindahan massa air laut akibat efek Ekman secara akumulasi berarah 90° ke kanan di BBU dan 90° di BBS. Perpindahan ini disebut Ekman Transport.

Arus laut permukaan berbelok sebesar 45° dari angin yang membentuknya, TAPI perpindahan air laut secara total sebesar 90°!

See?



Sumber:
Wikipedia.or.id
Toiki.or.id
Tim Pembina Olimpiade Indonesia.  2010. Pengantar Ilmu Kebumian. TOIKI: Yogyakarta.

3 komentar: